Selain manfaat yang disebutkan tadi, menurut sains, meditasi memiliki banyak dampak positif bagi kesehatan kita. Apa saja? Berikut 7 manfaat meditasi bagi kesehatan yang bikin pikiran fokus, seperti dihimpun Lucu.ME dari berbagai sumber.
1. Meredakan stres
Rata-rata, orang melakukan meditasi untuk meredakan stres yang sedang dialami. Peningkatan level stres dan fisik ini merupakan ulah dari hormon kortisol. Bila kadarnya terlampau tinggi, kamu bisa sulit tidur, tekanan darah naik, dan kelelahan.
Sebuah penelitian berjudul "A comparison of mindfulness-based stress reduction and an active control in modulation of neurogenic inflammation" dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity tahun 2013 membandingkan secara ketat intervensi Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR), dengan intervensi kontrol aktif Health Enhancement Program (HEP).
Sekadar informasi, HEP adalah program yang dirancang untuk mempromosikan skrining pencegahan, pemeriksaan kesehatan dan edukasi penyakit kronis, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk menghemat uang untuk perawatan kesehatan dalam jangka panjang dengan memfokuskan dana perawatan kesehatan pada pencegahan.
Hasil studi menunjukkan bahwa respons inflamasi usai stres pada MBSR lebih kecil dibanding HEP, meskipun tingkat hormon stres sama. Ini menunjukkan bahwa intervensi perilaku yang dirancang untuk mengurangi reaktivitas emosional mungkin bermanfaat terapeutik pada kondisi inflamasi kronis.
Selain itu, khususnya pada praktik mindfulness, mungkin lebih efektif dalam meredakan gejala daripada aktivitas peningkatan kesejahteraan yang dikembangkan dalam program HEP.
2. Menguatkan memori otak
Meningkatnya perhatian dan fokus saat melakukan meditasi dapat menjaga daya ingat meski usia bertambah. Latihan meditasi seperti Kirtan Kriya, yang melibatkan pengucapan mantra bersama dengan gerakan jari, dapat membantu meningkatkan daya ingat pasien demensia, seperti melansir Healthline.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Warwick, Inggris, yang diterbitkan dalam jurnal Aging and Mental Health tahun 2014, ditemukan bahwa meditasi tidak hanya meningkatkan daya ingat pasien demensia, tetapi juga dapat membantu mengendalikan stres pada orang-orang yang merawat (caregiver) pasien tersebut.
3. Meningkatkan kepercayaan diri
Tak hanya dapat meredakan stres dan menguatkan daya ingat, meditasi juga ternyata dapat meningkatkan kepercayaan diri pada orang-orang yang melakukannya. Hal tersebut telah dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan di Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS). Studi tersebut menemukan bahwa meditasi kesadaran (mindfulness meditation) dapat membantu orang-orang yang mengalami gangguan kecemasan.
Melansir Insider, studi yang dipublikasikan di Journal of Cognitive Psychotherapy tahun 2009 tersebut mengamati 14 partisipan dengan gangguan kecemasan sosial selama 2 bulan. Partisipan yang menjalankan meditasi melaporkan bahwa kegiatan tersebut menurunkan kecemasan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri setelah program selesai.
4. Melawan ketergantungan
Meditasi diketahui dapat mengubah reseptor otak seseorang yang mengalami kecanduan narkoba dan alkohol, sehingga mengurangi keinginan untuk mengonsumsi zat-zat tersebut.
Sebuah studi dalam jurnal Substance Abuse and Rehabilitation tahun 2018 menemukan bahwa latihan mindfulness dapat membantu mencegah ketergantungan kambuh di masa depan. Ini terjadi karena efek terapeutik yang membantu mengatur bagaimana otak mengalami kesenangan.
5. Meningkatkan kualitas tidur
Jason C. Ong, PhD, associate professor di departeman neurologi Northwestern University Feinberg School of Medicine, AS, dan rekan melakukan penelitian terhadap 54 orang dewasa dengan insomnia kronis.
Penelitian yang terbit di jurnal Sleep tahun 2014 tersebut menyebutkan bahwa sejumlah teknik meditasi dapat membuat seseorang merasa lebih relaks dan lebih bisa mengendalikan pikiran yang dapat mengganggu tidur. Manfaat ini dapat mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk tertidur sekaligus meningkatkan kualitas tidur.
6. Mengurangi rasa nyeri
Sebuah studi berskala kecil yang dilakukan oleh tim peneliti Wake Forest School of Medicine dan Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, AS, menemukan bahwa meditasi kesadaran tidak bergantung pada aktivitas opioid endogen untuk mengurangi rasa sakit, yang merupakan pertimbangan penting dalam menggunakan meditasi untuk mengatasi nyeri kronis.
Opioid adalah kelompok obat yang sering digunakan pada penanganan pasien dengan nyeri yang berat, sementara opioid endogen adalah senyawa opioid yang secara alami dibentuk di dalam tubuh.
Mengutip Positive Psychology, penelitian ini menyarankan untuk menggabungkan praktik meditasi dengan pengobatan untuk mengobati kondisi nyeri seperti pada kondisi osteoartritis, sakit kepala, dan nyeri kronis lainnya. Hal itu dilakukan untuk memberikan pengobatan jangka panjang bagi penderitanya.
7. Menurunkan tekanan darah
Tekanan darah yang tinggi membuat jantung memompa darah lebih kuat, sehingga bisa menyebabkan lemah jantung. Selain itu, tekanan darah tinggi berkontribusi pada aterosklerosis (penyempitan arteri) yang dapat memicu serangan jantung dan stroke.
Ada sebuah penelitian yang melibatkan 1.000 peserta melaporkan bahwa meditasi membantu mengurangi tekanan darah. Cara ini ditemukan lebih efektif pada partisipan yang berusia lanjut dan mereka yang memiliki tekanan darah tinggi.
Tak hanya itu, studi lain yang dilakukan di Einstein Institute for Heart and Vascular Health, AS, melaporkan bahwa meditasi mengontrol tekanan darah dengan merelaksasi sinyal saraf yang mengoordinasi fungsi jantung, ketegangan pembuluh darah, serta respon flight-or-fight yang meningkatkan kewaspadaan dalam situasi stres.
Tertarik melakukan meditasi secara rutin? Selain ikut kelas, online maupun offline, kamu juga bisa menonton video tutorial meditasi yang banyak beredar di internet. Bila dikombinasikan pola hidup sehat, manfaat yang didapat akan makin optimal.
tags: manfaat meditasi, cara bikin pikiran fokus